This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 09 Juni 2011

hewan-hewan yang terancam punah
from All Mistery by animator freak
Indonesia memiliki banyak jenis hewan yang hanya ada di Indonesia.contohnya,orangutan,komodo dan anoa.kini hewan tersebut terancam punah.

Ancaman kepunahan hewan tersebut sangat memprihatikan .Jika satu jenis hewan punah,tidak akan ada jenis hewan lain yg dapat menggantikannya.Berikut ini beberapa hewan yg dilindungi dan terancam punah.
1. Orang Utan
Adakah yg pernah melihat orangutan?Orangutan hidup di huta-hutan yg ada di sumatra & kalimantan keberadaan nya mulai terancam akibat aktivitas manusia.Aktivitas seperti apakkahyg mengancam keberadaan orangutan? Orangutan banyak di buru &dirusak tempat hidupnya

2. Komodo
Komodo adalah kadal terbesar di dunia.Komodo hanya tinggal di kepulauan Flores terutama hidup di pulau Komodo.Komodo membutuhkan 5 tahun untuk tumbuh sampai ukuran 2Komodo dapat hidup sampai 30 tahun.Komodo dapat menyerang manusia. meter.

3. Anoa
anoa merupakan binatang khas dari pulau sulawesi. Hewan tersebut hanya hidup di pulau sulawesi. Jumlah hewan itu terus berkurang karena tampat hidupnya terus di rusak.

4. Harimau Sumatera
Harimau sumatra merupakkan jenis harimau terakhir yg masih hidup di Indonesia.Harimau sumatra terus diburu karena meningkatnya permintaan bagian tuuhnya.Kulit harimau banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,seperti tas,sepatu,ataupun bahan pakaian.

5. Badak Jawa
Badak jawa terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon,banten.Hewan tersebut terancam punah.Badak jawa di sebut juga badak bercula satu.

6. Kura-kura Berleher Ular
Meskipun jenis kura-kura itu baru ditemukan ,tetapi hewan tersebut sudah terancam punah. Hewan itu hanya ada di pulau Roti, Indonesia. Hewan tersebut banyak di buru untuk di jual di luar negeri.

7. Penyu Hijau
Jumlahnya semakin berkurang & terancam punah.penyebabnya adalah pantai-pantai rusak dan pemburuan liar.Hewan itu dapat di temukan di pantai pangumbahan dan Suaka Margasatwa Cikepuh,sukabumi,jawa barat.

8. Ikan Pari Hiu
Ikan pari hiu di temukan di lautan indonesia timur Hewan itu di tangkap untuk memenuhi permintaan rumah makan.jumlahnya sekarang semakin berkurang.

9. Ikan Gergaji Bergigi Besar
Sama dengan ikan pari hiu ,Ikan gergaji bergigi besar di temukan di lautan Indonesia timur Kondisinya pun sama, keberadaan nya pun semakin berkurang Hewan ini di manfaat kan untuk makanan.

SENYUMAN SEORANG IBU

Kita dilahirkan oleh seorang ibu yang sangat mulia. Beliau mengorbankan segalanya untuk kita anak-anaknya, memperjuangkan antara hidup dan mati hanya demi kita. Coba kita renungi, tidak ada satu orang pun yang mau mengorbankan hidupnya demi kita, sekalipun itu adalah pacar kita, kecuali sang ibu.
Tak banyak dari kita yang melupakan jasa orang tua ketika kita sudah menjadi orang yang sukses. Tidak sadarkah kita, bahwa kesuksesan yang kita raih adalah bagian dari dukungan kedua orang tua. Tanpa restu dan ridho dari beliau, kita tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang kita mau, termaksud cita-cita dan impian kita.
Disaat kita sakit, beliau tidak membiarkan satu nyamuk pun menggigit kita, kerja keras membanting tulang demi membelikan kita obat. Semua itu tidak lepas juga tanggung jawab seorang ayah sebagai kepala keluarga. Kita tidak boleh membedakan keduanya, karena tanpa mereka, kita tak akan ada di dunia. Tapi, ibu harus lebih kita hormati dan kita sayangi. Kalimat ini, bukan berarti kita tidak menghormati dan menyayangi sang ayah.
Disaat kita sudah beranjak dewasa, kadang kita sering membentak ibu, karena apa yang kita inginkan tidak dapat beliau berikan. “Ach ibu, gimana sech!!!!. Apakah kalimat ini pantas untuk kita ucapkan??. Ibu selalu menyayangi kita, apapun yang kita ucapkan padanya. Tapi, kita tak pernah mau tau, betapa besarnya kasih sayangnya untuk kita.
Pernahkah kita membuat ibu kita bahagia meski hanya tersenyum??. Itulah yang patut kita pertanyakan dalam diri kita masing-masing. Kita tidak boleh hanya memikirkan pacar kita saja. Karena, pacar dapat pergi dari kehidupan kita, tapi orang tua akan selalu ada untuk kita, sampai kapanpun.
So, buatlah ibu mu tersenyum, karena senyumnya sangat indah dan membuat kita tenang. Senyuman seorang ibu, seharusnya menjadi kebahagiaan dalam kehidupan kita. Jangan biarkan air mata jatuh pada pipinya, dan jadikan air mata ibu mu sebagai kesedihanmu. Sayangi kedua orang tuamu selagi mereka ada……

k@m!z, 19 mEi 2011

IiIicccCHhhhhHh…….
h@ri iNi aQ tUch b@dmooD b@nGt!!! cOz_nYa aQ kSl bNg3tT mA “dY”…. aQ kCwA, kRnA sMuA_nyA gK sPrti yG aQ hRapKn,,, aQ s3diH bnGt, kRnA “dY” udAh mLkuk@n 1 kSLhaN….. aQ gK nYangKa aDj@, kNpa “dY” sPrti itU,, kali inI “dY” snGt b’bDa bhKan BrubH smPai 3600,, “dY” gaK sprti kMrin,, “dY” yG slLu p’hTi@n, pNgrtIan, luCu, anD uNik…
inGiN r$a_nyA aQ b’tEri@k,, tPi gK mW,, cOz_nYa tkUt nTar diBilnG oRg giLa l@gi!!!! InGin rAsa_Nya meNcEkiK lHer_nYa, bi@r uRat puTus,,, iNGin rZa_nYa Q ptaHkaN tuLg_ny@,, trUs iNgIn rs@_nya men3ndAng “dY”,, yA bIaR skLigUs jDi pEmAin bOla,, hEheHe… hMhmHmhMhm,,,, tPi gK Jdi,, k@n kaZiaN…. NtAr, kLw “dY” m@ti,, aQ kEsePian doNk, kLw gK adA “dY”,, trUs cPa doNk yG akn gntI’iN “dY”…
aQ eMg beNci sMa “dY”,, tPi aQ knGen kLw “dY” gK aDa,, msKipUn aQ bEnci, aQ tTp cinTa sma dy..!!! giLa k@n??? “suLit utk Q bsa, sNgt sulit Q tk bZa, memSahKn sGLa cInTa & bEnCi yG Q rAs@, (GEISHA)”…. SyAir lGu iNi snGt bnaR,,, bnar bNgt!!! Aq bNar2 gK bZa mEmiShkAn rZa ciNta & kEbeNcian uTk “dY”…. Susah bngeT!!!!!
HhhUuuFff,,, trUs kLw gNi, aQ hrUs b’bUat aPa??? Apa yg hRus Q lkukan??? Aq jdi bIngUng snDri nEch…… aQ uDh kYk oRg kHilnGn akAl sH@t nEch,,,, iTu sMua kRnA “dY”,,,, heLp mE Ple@se!!!!!!!!

Keutamaan Sholat Subuh

Banyak keutamaan yang kita dapatkan, jika kita selalu menjaga dan merawat sholat subuh. Saya akan mencoba memberikan sedikit penjelasan tentang beberapa keutamaan sholat subuh tersebut. Dimana diantaranya, yaitu sebagai berikut :

1. Shalat subuh adalah faktor dilapangkannya rizki
Seorang hamba walau sezuhud apapun dan sangat tidak peduli dengan urusan dunia, ia tetap senang kalau lapang rizkinya minimal mencukupi kebutuhan diri sendiri untuk menyelamatkan diri dari hinanya meminta-minta kepada orang lain. Dan demi Allah untuk mencapai ini jalan yang terbaik adalah dengan taat kepada Allah.
Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah r.a sedang tidur. Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya : “Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-Mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan ketika terbitnya matahari.”

Ini bukan berarti orang yang melaksanakan shalat subuh pasti pulang dengan kantong penuh uang, tetapi yang dimaksud adalah bahwa ketaatan kepada Allah dengan cara menjaga untuk terus istiqomah dalam shalat subuh berjamaah akan mendatangkan taufik dari Allah sehingga nantinya seorang hamba memperoleh keridhoan dan kelurusan dari Rabb-Nya yang pada gilirannya ia akan menghabiskan sisa harinya dalam pertolongan dan kemudahan dari Allah dalam urusan-urusannya.

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq : 2-3)

2. Shalat subuh dapat menjaga diri seorang muslim
“Barang siapa yang melaksanakan shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menarik kembali jaminan-Nya dari kalian dengan sebab apa pun. Karena siapapun yang Allah cabut jaminan-Nya darinya dengan sebab apa pun, pasti akan tercabut. Kemudian Allah akan telungkupkan wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR.Muslim)

Makna berada dalam jaminan Allah adalah dalam lindungan, penjagaan, dan pemeliharaan dari-Nya. Sungguh itu semua adalah rahmat yang harus kita syukuri, yang selalu menaungi kita, maka semua kepedihan berubah menjadi harapan. Sungguh itu semua adalah kelembutan Allah, yang jika turun kepada kita akan sanggup menjadikan api menjadi dingin dan damai. Itulah hikmah, kemuliaan, dan kehendak yang tak terkalahkan oleh apapun didunia ini. Jika ia datang, mampu merubah musuh menjadi teman sejati, dan mampu merubah singa yang buas menjadi kucing yang manis.

3. Shalat subuh sama dengan shalat malam semalam suntuk
Alangkah besar keutamaan yang Allah berikan kepada umat muslim. Pertama kali, Allah mewajibkan shalat malam dalam firman Allah yang artinya:
”Wahai orang yang berselimut bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit” (QS.Al Muzzammil : 1-2)

Setelah itu Allah menghapus perintah tersebut sebagai bentuk peringanan dalam firman-Nya dalam QS.Al Muzzammil : 20.

Setelah menghapuskan kewajiban shalat malam, Allah tetap menetapkan bagi kita keutamaannya sebagaimana hadits berikut:
”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR.Muslim)

Maka usahakanlah untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini. Oleh karena itu para ulama ada yang memakruhkan begadang hingga terlalu larut malam walaupun untuk membaca Al Qur’an atau shalat malam jika akan berakibat tidak terlaksananya shalat subuh dengan baik. Tetapi jangan salah paham dulu, para salafus shalih selalu melaksanakan shalat isya’ dan subuh secara berjamaah tetapi mereka tetap bersemangat tanpa henti dalam melaksanakan shalat malam.

4. Shalat subuh sebagai tolak ukur keimanan
Orang yang mengaku beriman tidak perlu sulit-sulit mengetahui kadar keimanannya, ia cukup mengukurnya dengan shalat subuh untuk mengetahui apakah dirinya termasuk jujur dalam beriman ataukah berdusta, apakah ia beriman di atas keikhlashan ataukah hanya riya semata.

Rasulullah SAW bersabda: “Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak .” (HR.Ahmad)

5. Shalat subuh adalah penyelamat diri dari neraka
Nabi SAW bersabda, “Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.” (HR.Muslim)

Ini adalah ketetapan Nabi yang mulia, bahwa siapa yang memelihara pelaksanaan shalat subuh dan ashar maka dia tidak akan masuk neraka dengan izin Allah SWT.

6. Shalat subuh adalah salah satu penyebab orang masuk surga
Nabi SAW bersabda, “Siapa yang melaksanakan dua shalat bardain dia masuk syurga”
(HR.Bukhari).
Shalat bardain adalah shalat subuh dan ashar. Disebut Al Bardain (dua waktu dingin) karena keduanya dilaksanakan pada waktu dinginnya siang, tepatnya pada kedua ujung siang ketika suasana teduh dan tidak ada terik panas.

7. Shalat subuh akan mendatangkan nikmat berupa bisa melihat wajah Allah yang mulia
“Apabila penghuni syurga telah memasuki syurga. Allah berfirman,’Apakah kalian ingin aku beri tambahan ?’ Mereka menjawab,’Bukankan Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankan Engkau telah memasukkan kami ke dalam syurga? Dan Engkau selamatkan kami dari neraka?’ Rasulullah melanjutkan,”Kemudian dibukalah tabir, maka tidak ada lagi nikmat yang lebih besar daripada nikmat bisa melihat Rabb mereka. Inilah nikmat tambahan itu.” Lalu beliau membaca surat Yunus : 26 yang artinya: “Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang terbaik jannah dan tambahannya.” (HR.Muslim)

8. Shalat subuh adalah suatu syahadah khususnya bagi yang konsisten memeliharanya
“Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka – dan dia lebih tahu tentang mereka – ,’Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku?’ Mereka menjawab,’Kami menginggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat’”
(HR.Bukhari)

9. Shalat subuh adalah kunci kemenangan
“Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)

Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab.

Tentara Mesir itu berkata, “Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan,’hai hamba Allah, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia’”

Tentara Yahudi menjawab,”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama dengan shalat Jumat.”

10. Shalat subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya
“Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad)

Mengenai shalat dua rakaat sunah sebelum subuh Rasulullah bersabda, “Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya.” (HR.Muslim)

Dari penjelasan diatas, betapa mulianya sholat subuh. Oleh karena itu, jagalah sholat subuh dan peliharalah dengan cara yang konsisten. Sholat subuh itu ringan tapi, banyak manfaat yang kita dapatkan.

TIPS MENJAGA SHALAT SUBUH

Agar sholat subuh anda selalu terjaga, maka saya akan menyajikan beberapa tips untuk menjaga keutuhan sholat subuh anda.
Adapun tips-tipsnya, yaitu sebagai berikut :

1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
5. Carilah kawan yang baik (shalih)
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah SAW (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga

Semoga tips-tips yang saya sajikan diatas, dapat bermanfaat untuk anda, dan dapat anda amalkan dalam kehidupan anda sehari-hari.
Insya Allah,, (Wallahu 'alam)

Keagungan Shalat Subuh

“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya” Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalau jelek, maka jeleklah seluruh amalnya. Bagaimana mungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat bukunya kosong dari shalat Subuh tepat waktu?

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim]

Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rekaatnya; hanya dua rekaat saja. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit)

Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.

“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.

“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya’ dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat” [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.

“Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh”. “Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka – padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka – ‘Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga’. ” [HR Al-Bukhari]

Sedangkan bagi wanita – walau shalat di masjid diperbolehkan – shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.

“Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka” [HR Muslim, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid. “Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?” (QS Huud:81)

Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.

“Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad : 7)

“Sungguh Allah akan menolong orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa” (QS Al-Hajj:40).

Dalam hal ini,telah dijelaskan bahwa barang siapa yang dpat menolong agamanya, dengan mempertahankan sholatnya, niscaya Allah SWT akan menolongnya di akhirat kelak.

ANJURAN MEMPERBAGUS SHALAT DAN ANCAMAN BAGI SHALAT TANPA ATURAN

Kita sekarang sedang dalam bulan penuh ibadah, dan bulan berpuasa ; yaitu bulan Ramadhan nan penuh berkah. Hendaknya di dalam bulan puasa ini kita dapat tampil selaku mukmin yang sholeh ; yang taat kepada Rabb-Nya, dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, dalam segala ajaran yang beliau bawa dari Rabb-nya, terutama yang berkaitan dengan menegakkan ibadah nan agung ini ; yakni shalat tarawih. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda.

“ Barangsiapa yang beribadah dibulan Ramadhan ini dengan penuh keimanan dan perhitungan, niscaya akan diampuni baginya dosa-dosanya yang terdahulu”.

Sebagaimana yang diungkapkan ‘Aisyah r.a : ” … beliau shalat empat raka’at ; jangan tanya soal bagus dan panjangnya. Kemudian beliau shalat lagi empat raka’at ; jangan tanya juga soal bagus dan panjangnya..” Juga seperti yang diungkapkannya : “..beliau tak bergeming dalam bersujud, selama kalau seorang diantara kamu membaca lima puluh ayat ..” Atau seperti yang dituturkan oleh Hudzaifah : “Kemudian beliau membaca surat Al-Baqarah (yakni dalam raka’at pertama), setelah itu beliau ruku’. Dan ruku’nya itu sama panjang dengan berdirinya tadi … ” Kemudian ia menceritakan bahwa berdirinya beliau sesudah ruku’ dan sujudnya beliaupun sepanjang/selama itu juga. Kitapun mengetahui, bahwa para ulama As-Salaf pada masa Umar r.a juga biasa memanjangkan bacaan pada shalat tarawih, sehingga dalam shalat itu mereka membaca tak kurang dari tiga ratus ayat, sampai-sampai mereka terpaksa bertelekan pada tongkat-tongkat mereka karena oleh sebab lamanya berdiri. Dan mereka hanya baru usai menunaikan shalat menjelang fajar.
[1]Semua ini harus menjadi motivator bagi kita sekalian untuk sebisa mungkin menjadikan shalat tarawih kita mendekati kualitas shalat mereka. Hendaknya kita memanjangkan bacaannya, memperbanyak membaca tasbih dan dzikir dalam ruku’, sujud dan diantara keduanya
[2], sehingga kita dapat merasakan, meskipun hanya sedikit satu kekhusyu’an yang merupakan ruh dan saripati dari shalat itu sendiri. Kekhusyu’an inilah yang dilalaikan oleh banyak orang yang melakukan shalat itu saking bernafsunya mereka mengejar shalat 20 raka’at yang mereka yakini dari Umar ! Mereka tak perdulikan lagi tuma’ninah. Bahkan mereka shalat ibarat ayam mematuk. Seolah-olah mereka itu alat ataupun perangkat yang naik turun dengan cepat, sehingga mereka tak sempat lagi merenungkan ayat-ayat Allah yang mereka dengar. Sampai-sampai orang lainpun hanya bisa mengikuti mereka kalau berusaha setengah mati !.

Saya ungkapkan hal ini, dengan tetap menyadari bahwa tidak sedikit diantara para imam masjid pada akhir-akhir ini yang mulai sadar dengan kondisi shalat tarawihnya yang sudah sampai sedemikian bobroknya. Merekapun kembali melaksanakannya dengan 11 raka’at yang diimbangi dengan tuma’ninah dan kekhusyu’an. Semoga Allah menambah taufik-Nya atas mereka untuk mengamalkan dan menghidupkan As-Sunnah. Orang-orang semacam mereka itu banyak terdapat di Damaskus dan di tempat-tempat lain.

Hadist-hadits Yang Menganjurkan Dibaguskannya Shalat, Serta Mengancam Shalat Yang Tanpa Aturan

Sebagai support bagi mereka agar terus memperbagus dan menambah kualitas shalat, serta sebagai peringatan bagi mereka untuk tidak shalat serampangan, saya akan membeberkan beberapa hadits shahih yang diriwayatkan berkaitan dengan anjuran memperbagus shalat dan ancaman terhadap mereka yang shalat tanpa aturan. Saya katakan.

Yang Pertama :
Dari Abu Hurairah r.a diceritakan bahwa seorang lelaki pernah masuk masjid dan shalat, sedangkan Rasulullah SAW berada di pojok masjid tersebut. (Seusai shalat) Ia mendatangi beliau seraya mengucapkan salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda : “Shalatlah kamu,sesungguhnya tadi kamu belum shalat “. Orang itu balik lagi dan kembali shalat. Lalu menemui beliau lagi dan memberi salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda lagi : “Shalatlah kamu, sesungguhnya kamu belum lagi shalat”. Pada kali yang ketiga lelaki itu berujar : “Tolong ajarkan aku”. Beliaupun bersabda :

“Apabila kamu hendak shalat, maka berwudhulah dengan sempurna kemudian menghadaplah kearah kiblat dan bertakbirlah. Lalu bacalah ayat Al-Qur’an yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah, hingga kamu tuma’ninah dalam ruku’. Lalu tegaklah berdiri, hingga kamu berdiri lurus. kemudian bersujudlah hingga kamu tuma’ninah dalam sujud. Lalu bangkitlah dari sujud hingga kamu tuma’ninnah dalam duduk. Kemudian bersujud lagi hingga kamu tuma’ninah dalam sujud. Kemudian bangkitlah dari sujud, hingga kamu tegak berdiri. Kemudian lakukanlah itu dalam shalat kamu seluruhnya”.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (II : 1919, 219, 222, XI : 31, 467) Muslim (II : 10,11) dan lain-lain.

Yang Kedua :
Dari Abu Mas’ud Al-Badri, bahwa ia berkata : Rasulullah SAW bersabda.

“Artinya : Shalat seseorang itu tidak shah, sebelum ia meluruskan punggungnya baik dalam ruku’ maupun sujud”.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud (I : 136), An-Nasa’i (I : 157), At-Tirmidzi (II : 51), Ibnu Majah (I : 284), Ad-Darimi (I : 304), Ath-Thahawi dalam “Al-Musykil” (I : 80), Ath-Thayalisi (I : 97), Ahmad (IV : 119) dan Ad-Daruquthni (hal 133) dan beliau berkomentar :

“Sanadnya shahih sekali”. Dan memang demikianlah adanya. Al-A’masy jelas meriwayatkannya dengan ucapan : “Telah berbicara kepadaku …” dalam riwayat Ath-Thayalisi.

Yang Ketiga :
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Sesungguhnya manusia yang paling jelek cara malingnya adalah orang yang mencuri dari shalat-nya”. Mereka bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana ia bisa mencuri dari shalatnya ?” Beliau menjawab : “Bisa, yaitu ketika ia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya”.

Dikeluarkan oleh Al-Hakim (I : 229), beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Hadits itu juga memiliki penguat dari hadits Abu Qatadah dan yang lainnya dalam riwayat Imam Malik (I : 181) dari hadits Nu’man bin Murrah. Sanadnya shahih, tapi Mursal (terputusnya sanad dari Malik hingga Rasul). Riwayat lain oleh Ath-Thayalisi, dari hadits Abu Sa’id (I : 97) dan dishahihkan oleh Imam As-Suyuthi dalam bukunya “Tanwirul Hawalik”.

Yang Keempat :
Dari para panglima perang ; Amru bin Al-’Ash, Khalid bin Al-Walid, Syurahbil bin Hasanah dan Yazid bin Abu Sufyan ; mereka semua bertutur.

“Artinya : Rasulullah SAW pernah melihat seorang lelaki yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujud ibarat ayam mematuk sedangkan ia dalam shalat. Maka beliau bersabda : “Seandainya lelaki ini meninggal dalam kondisi semacam itu, berarti ia meninggal diluar garis agama Rasulullah SAW [ia mematuk dalam shalatnya itu tak ubahnya bagai seekor gagak yang mematuki darah !] Perumpamaan orang yang tak menyempurnakan ruku; dan ibarat ayam mematuk itu, seperti orang lapar yang makan satu dua biji kurma, artinya ia tak akan mendapat pahala sama sekali”.

Diriwayatkan oleh Al-Ajurri dalam “Al-Arba’in”, Al-Baihaqi (II : 89) dengan derajad sanad yang hasan. Al-Mundziri berkomentar (I : 182) :”Hadits ini diriwayatkn oleh Ath-Thabrani dalam “Al-Kabir” dan Abu Ya’la dengan sanad yang hasan serta Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya.

Yang Kelima : Dari Thalaq bin Ali r.a bahwa beliau berkata : Rasulullah SAW berbsada :

“Artinya : Allah tak akan mamandang shalat seorang hamba yang tidak menegakkan punggunngnya ketika ruku dan sujud”.

Dikeluarkan oleh Ahmad (IV : 22), Ath-Thabrani dalam “Al-Kabir”, Adh-Dhayya Al-Maqdisi dalam “Al-Mukhtarah” (II : 37) dan derajad sanadnya shahih. Hadits itu memiliki penguat dalam “Al-Musnad” (II : 525). Para perawinya terpercaya dan dishahihkan oleh Al-Hafizh Al-Iraqi dalam “Takhriju Al-Ihya” (I/132). Al-Mundziri berkomentar (I: 183) : “Sanadnya bagus !” [3]

Yang Keenam :
Dari Ammar bin Yasir r.a bahwa beliau berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda.

“Sesungguhnya seorang hamba itu terkadang shalat, namun hanya dicatat ganjarannya seper sepuluh, seper sembilan, seper delapan, seper tujuh, seper enam, seper lima, seper empat, seper tiga, atau setengahnya” [4]
Diriwayatkan oleh Abu Daud (I : 127), Al-Baihaqi (II : 281) dan Ahmad (IV : 319-321), dari dua jalur sanad. Salah satunya dishahihkan oleh Al-Hafizh Al-Iraqi dan dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya, sebagiamana juga dinyatakan dalam “At-Taqrib” (I: 184)

Yang Ketujuh : Dari Abdullah bin Asy-Syikhir, bahwa ia bertutur :

“Artinya : Aku pernah mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau sedang shalat. Dari dalam perutnya terdengar gemericik, seperti gemerciknya air (yang dimasak) dalam panci ; yakni karena tangisan”.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (I : 243), An-Nasa’i (I : 179), Al-Baihaqi (II : 251), dan Ahmad (IV : 25,26) dengan derajad sanad yang shahih berdasarkan persyaratan Muslim. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban masing-masing dalam Shahihnya, sebagainya juga diriwayatkan dalam “Shahih At-Trghib wa At-Tarhib” (No. 5445).

Hadits-hadits nan mulia ini, secara umum dan bebas meliputi seluruh jenis shalat. Baik itu shalat wajib maupun sunnat, baik itu siang maupun malam. Sehubungan dengan shalat tarawih, para ulama telah mengingatkan pentingnya hal ini. Imam An-Nawawi dalam “Al-Adzkar” (IV : 297) dengan penjelasan Ibnu ‘Allan pada bab dzikir-dzikir shalat tarawih menyatakan :

“Tata cara shalat ini (tarawih) seperti juga shalat-shalat yang lain yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka didalamnya disyari’atkan do’a-do’a tersebut, seperti doa Al-Istiftah, membaca dengan sempurna dzikir-dzikir yang lain, melengkapinya dengan tasyahud dan doa sesudahnya serta hal-hal yang lain. Hal ini, meskipun dhahirnya sudah kita ketahui, namun saya sengaja mengingatkannya karena saya lihat kebanyakan manusia meremehkannya, sehingga mereka meninggalkan sebagian dzikir-dzikirnya. Padahal yang benar adalah apa yang telah kami paparkan”.

Al-Amiri dalam “Bajhatul Mahafil wa Bughyatu Al-Amatsil fi Talkhisi As-Siyari wal Mu’jizati wa Asy-Syamail” Pada akhir buku itu menyatakan :

Termasuk kekeliruan yang perlu diperhatikan dan diingat-ingat adalah apa yang menjadi kebiasaan banyak para imam shalat tarawih, dimana mereka membaca ayat dengan cepat, melakukan rukun-rukunnya dengan diringan-ringankan, dan membuang dzikir-dzikir didalamnya. Padahal para ulama telah menyatakan : Tata cara shalat itu tak beda dengan shalat-shalat lainnya, baik dalam syarat, adab-adab dan dzikir-dzikirnya, seperti ; do’a istiftah, dzikir-dzikir pada setiap rukun, doa seusai tasyahud, dan lain-lain. Diantaranya lagi, kebiasaaan mencari-cari ayat “Rahmat”, dimana mereka hanya ruku’ setelah membaca ayat-ayat tersebut. Terkadang hal itu menggiring mereka untuk melalaikan dua hal penting yang termasuk adab-adab shalat dan bacaan, yaitu : Lebih memanjangkan raka’at pertama dari kedua, dan memahami makna firman Allah yang saling terkait satu dengan yang lain. Penyebab semua adalah : Sikap meremehkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW, sehingga hilanglah sunnah-sunnah itu, karena jarang digunakan. Sehingga orang yang menggunakannya malah dianggap asing ditengah umumnya manusia, karena menyelisihi kebiasaan mayoritas, dan itu akibat kerusakan zaman. Rasulullah SAW sendiri pernah mengingatkan :
“ Hari Kiamat baru akan datang, apabila yang benar sudah dianggap salah, dan yang salah sudah dianggap benar”.

Maka hendaknya, kita sekalian berpegang teguh pada As-Sunnah. Kita harus berupaya menggapainya ; barang siapa yang mengikuti kitab (dalam As-Sunnah) maka ia akan berhasil, selamat dan bahagia. As-Sayyid Al-Jalil Abu Ali Al-Fudhail bin Iyyadh r.a berkata semoga Allah melimpahkan manfaat karena beliau telah menyatakan :

“Janganlah kamu merasa phobi dengan jalan-jalan kebenaran karena sedikit peminatnya, dan jangan kamu terpedaya dengan banyaknya jumlah orang-orang yang akan binasa”

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More